Berita

LOMBA PENULISAN GAGASAN ILMIAH TERTULIS

“Penerapan Pendidikan Kemaritiman pada Sekolah Dasar dan Menengah”

 Diusulkan oleh:

Mutiara Shidra Pohan : 140384205047 (angkatan 2014)

Juliah   :  140384205041 (angkatan 2014)

Muhamad Kukuh Handoko : 140384205001 (angkatan 2014)

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2014

 

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Kegiatan    :PenerapanPendidikan

Kemaritiman pada Sekolah Dasar dan Menengah

  1. Ketua Pelaksana Kegiatan
  2. Nama Lengkap : Mutiara Shidra Pohan
  3. NIM : 140384205047
  4. Jurusan : Pendidikan Biologi
  5. Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
  6. Universitas/Institut : Universitas Maritim Raja Ali Haji
  7. Alamat dan No Telp : Perm.Griya Hang Tuah Blok G1 no 03:0878 9577 4882
  1. Alamat Email :mutiarashidrap@yahoo.com
  2. Anggota Pelaksana Kegiatan : 2 orang

 

Menyetujui,                                                            Tanjungpinang, 17 November 2014

KetuaJurusan                                                         Ketua Pelaksana Kegiatan

 

 

 

Trisna Amelia, SPd.,M.Pd.                                     Mutiara Shidra Pohan

NIP.198809192014042002                                    NIM. 140384205047

 

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA GAGASAN TERTULIS

 Saya selaku ketua kegiatan  yang  menandatangani Surat Pernyataan ini:

Nama   : Mutiara Shidra Pohan

NIM    : 140384205047

 

  • Menyatakan bahwa gagasan tertulis yang saya tuliskan bersama anggota timlainnya benar merupakan karya kami sendiri, dengan rician:
  • Nyatakan Judul Karya : “Penerapan Pendidikan Kemaritiman di Sekolah Dasar dan Menengah”
  • Tahun danTempat Pelaksanaan : 2014 di Tanjungpinang
  • Artikel gagasan tertulis ini belum pernah diterbitkan/dipublikasikan dalam bentuk prosiding maupun jurnal sebelumnya.

 

Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran tanpa paksaan pihak manapun juga untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

 

Tanjungpinang, 17 November 2014

Yang membuat pernyataan,

 

 

 

Mutiara Shidra Pohan

NIM. 140384205047

 

 

DAFTAR ISI

 

Halaman pengesahan

Surat pernyataan keaslian karya gagasan tertulis

Ringkasan ………………………………………………………………….1

BAB I: Pembahasan

  1. Latar Belakang …………………………………………………….2
  2. Tujuan Penulisan …………………………………………………2
  3. Manfaat Penulisan ………………………………………………..3

BAB II: Gagasan …………………………………………………………..4

BAB III: Kesimpulan ……………………………………………………..9

Daftra Pustaka …………………………………………………………….10

Lampiran

 

 

RINGKASAN

 

Kemaritiman merupakan ciri khas dari provinsi kita, Kepulauan Riau. Maritim juga merupakan identitas dari bangsa kita, Indonesia. Luas wilayah perairan Indonesia mencapai 3,1 juta km dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia seteah Kanada, yaitu 95.181 km. Dengan wilayah perairan yang seluas itu, Indonesia memiliki banyak sekali permasalah yang muncul karena belum tepatnya penanganan dan pengelolaan potensi kemaritiman di tanah air. Permasalahan kemaritiman tersebut di kelompokan menjadi dua bagian, yaitu permasalahan bidang laut dan permasalahan bidang perdagangan.

Tujuan dari penulisan artikel ini sendiri adalah untuk mengikuti lomba penulisan artikel ilmiah yang diadakan oleh Universitas Martim Raja Ali Haji (UMRAH) dan sebagai penyumbang ilmu pengetahuan yang diharapkan berguna bagi pembacanya. Teori yang digunakan dalam artikel ini adalah teori pendidikan dan kemaritiman.Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah metode deskriptif.

Permasalah tersebut menghasilkan empat solusi yang mana dari keempat solusi tersebut pada artikel kali ini hanya akan dibahas satu saja, yaitu solusi tentang penerapan pendidikan kemaritiman di sekolah dasar dan menengah untuk menumbuhkan kesadaran siswa sebagai bagian dari masyarakat maritim. Pemilihan pada solusi ini dikarenakan beberapa alasan mendasar. Penerapannya pun dilakukan dengan empat cara yang berbasis edukasi dan tetap mengutanakan pendidikan kemaritimannya.

Kesimpulannya yaitu, bahwa penerapan pendidikan kemaritiman pada siswa sekolah dasar dan menengah sangatlah dibutuhkan sebagai upaya untuk menyadarkan generasi muda akan bagiannya dalam kemaritiman. Solusi dalam artikel ini diharapkan dapat terealisasi dengan bantuan dari instansi terkait di pemerintahan.

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

  1. LATAR BELAKANG

Indonesiamerupakan Negara kepulauanterbesar yang mencangkuplebihdari 17.480 pulau, baik yang berpenghunimaupun belum berpenghuni. Indonesia memilikigarispantaiterpanjang di dunia setelah Kanada,yaitu 95.181 Km. Indonesia memilikiwilayahlautseluas 5,8 km2 yang terdiridariwilayah territorial sebesar 3,1 juka km danwilayah ZEEI 2,7 juta km2 (Maswardi, 2009). ProvinsiKepulauan Riau adalahsalahsatuprovinsi yang wilayahlautnya paling luasdaripadaprovinsi lainnya. Maritimadalah cirri khasdarikepulauan Riau, yakni 95,79% atau 241.251,30 km2, merupakanperairansedang4,21% daratannyaberupagugusanpulau yang jumlahnya 3214 buahpulaudenganpanjanggarispantai 2.367,6 km (Natuna, 2009).

Kemaritiman merupakan kata yang sudah tidak lagi asing di telinga kita. Bahkan masyarakat kita sudah mengenal dan menjalankan kemaritiman tersebut sejak dahulu kala. Hal ini di buktikan dengan ditemukannya artefak suku Aborigin di Australia yang diperkirakan berasal dari 2500 tahun SM serupa dengan artefak yang ditemukan di pulau jawa. Kenyataan ini memberikan indikasi bahwajauh sebelum gelombang imigrasi dari Indocina yang datang ke Indonesia, nenek moyang bangsa-bangsa nusantara sudah berhubungan dengan suku Aborogin di Australia melalui laut (Susilowati, 2012).

Presidenpertama Indonesia, Ir.Soekarnojugapernahberkataberkata bahwa untuk membangun Indonesia menjadi negara besar, negara kuat, negara makmur, negara damai yang merupakan national building bagi negara Indonesia, maka negara harusdapat menguasai lautan, dan untuk menguasai lautan kita harus menguasai armada yang seimbang. Ungkapan ini seharusnya menjadi cambuk semangat untuk kita untuk maju membangun kemaritiman negara kita.

Penerapan pemahaman kemaritimaan harus dimulai sedini mungkin. Jika kita tidak ingin hal-hal yang buruk kembali menimpa laut kita. Kejadian-kejadian yang muncul akibat kurangnya perhatian masyarakat terhadap kemartiman nasional. Contohnya saja kejadian penangkapan 10 kapal Vietnam di wilayah perairan Natuna, Kepulauan Riau pada 30 September 2011 lalu.

Jalan untuk membangun kembali kemaritiman negara kita sudah seharusnya dilakukan. Pemerintah saat ini bahkan sudah membuka lebar jalan tersebut melalui pembentukan kementrian kemaritiman. Untuk itu beranjak dari luasnya wilayah maritim negara kita, semangat kemaritiman leluhur bangsa, kejadian-kejadian seputar kemaritiman dan kemungkinan-kemungkinan buruk yang mungkin akan terjadi di masa depan nanti, kita membutuhkan langkah nyata dan solusi yang tepat sasaran. Dimana nantinya akan diharapkan dapat menjadi jawaban atas permasalahan dan pembangunan kemaritiman bangsa.

Salah satu langkah yang dinilai paling efesien adalah memalui jalur pendidikan. Karena pendidikan merupakan jalur dasar dan yang paling berpengaruh terhadap kemajuan serta perkembangan negara. Pendidikan dapat dijadikan alat untuk memasukan pengetahuan tentang kemaritiman di masyarakat umumnya dan generasi penerus (pelajar) khususnya. Penting sekali mengajarkan tentang kemaritimaan sejak tingkatan sekolah dasar. Karena para generasi inilah yang dikemudian hari akan menjadi penerus dan aktor pembangunan nasional. Memalui solusi ini diharapkan kemaritiman kita akan kembali bangkit sesuai dengan cita-cita luhur bangsa.

 

1.Tujuan penulisan

Hal-hal yang ingin di capai dari artikel ini adalah sebagai berikut:

  1. Untuk mendeskripsikan tantangan masa depan kemaritiman indonesia.
  2. Untuk mendeskripsikan tentang pentingnya penerapan pendidikan kemaritiman pada sekolah dasar dan menengah.
  3. Untuk mendeskripsikan gagasan tentang bagaimana menerapkan pendidikan kemaritiman pada sekolah dasar dan menengah untuk menumbuhkan kesadaran siswa sebagai bagian dari masyarakat maritim.

 

1.Manfaat Penulisan

Manfaat yang ingin dicapai setelah adanya artikel ini adalah:

  1. Menjadi solusi yang dapat direalisasikan atas rendahnya kesadaran generasi muda akan permasalah kemaritiman bangsa
  2. Adanya respon positif dari dinas terkait tentang wacana penerapan pendidikan kemaritiman pada sekolah dasar dan menengah untuk menumbuhkan kesadaran siswa sebagai bagian dari masyarakat maritim.
  3. Artikel ini diharapkan dapat menjadi penyumbang ilmu pengetahuan yang berguna dan bermanfaat bagi pembacanya.

 

 

BAB II

 

GAGASAN

Istilah maritim yang berasal dari bahasa Inggris yaitu maritimeyang berarti navigasi, maritim atau bahari. Dari kata ini kemudian lahir istilah maritime power yaitu negara matirim atau negara samudera. Pemahanan maritim merupakan segala aktifitas pelayaran dan perniagaan/perdagangan yang berhubungan dengan kelautan atau disebut pelayaran niaga, sehingga dapat disimpulkan bahwa maritim adalah berkenaan dengan laut, yang berhubungan dengan pelayaran perdagangan laut (Susilowati, 2012).

Pengertian kemaritiman menurut kamus adalah kegiatan di laut yang berhubungan dengan pelayaran dan perdagangan, sehingga kegiatan di laut yang menyangkut eksplorasi atau penangkapan ikan bukan merupakan kemaritiman. Dengan kata lain, kemaritiman memiliki ruang lingkup yang sempit yaitu berkenaan dengan pelayaran dan perdagangan laut. Sedangkan pengertian maritim berdasarkan termonologi adalah mencangkup ruang/wilayah permukaan laut, pelagik dan mesopelagik yang merupakan daerah subur dimana pada daerah ini terdapat kegiatan seperti pariwisata, lalu lintas pelayaran dan jasa-jasa kelautan (Natuna, 2009).

Melihat dari kondisi kemaritimaan bangsa Indonesia saat ini, permasalahan seputar kemaritiman dapat dibagi menjadi dua bidang, yaitu:

  1. Bidang pelayaran laut.

Permasalahan di bidang ini dinilai cukup sulit dan rumit. Hal ini dikarenakan permasalahan yang timbul biasanya menyangkut pada batas-batas antar negara, hukum-hukum laut, perjanjian perbatasan yang sering masih abu-abu (belum jelas) serta kegiatan yang sehubungan dengannya.

Contoh dari permasalahan kemaritiman bidang pelayaran laut adalah kejadian 25 juli 2009, dimana EnamkapalperangmiliktentaraAmerikaSerikat (USA) memasukikawasanalurlautkepulauan Indonesia (ALKI), tepatnyaantaraperairanPulauLautdanPulauSubiNatuna, Selasa (23/6). Keberadaankapal-kapalperangtersebutsempattermonitorolehsinyalmilikSatuan Radar 212 TNI AU. (Rhsukarsa, 2009)

  1. Bidang perdagangan/ perniagaan.

Permasalah kemaritiman yang berhubungan dengan bidang ini diantaranya disebabkan oleh pengaturan tentang perdagangan dan perniagaan laut yang masih belum tersistem dengan baik. Masalah ini juga muncul kerena kurangnya pemahaman tentang perdagangan laut yang sebenarnya mudah tapi selalu dibuat-buat terlihat sulit oleh oknum-oknum tertentu.

Dari permasalah di atas dapat di peroleh beberapa solusi untuk mengatasinya, solusi tersebut diantara lain adalah:

  1. Peningkatan keamanan di wilayah perbatasan antar negara dan pulau-pulau yang tak berpenghuni.
  2. Perbaikan sistem pengaturan hukum-hukum laut dan kegiatan di laut itu sendiri.
  3. Perbaikan program dan sistem instansi terkait yang berhubungan dengan permasalahan kemaritiman.
  4. Penumbuhan kesadaran kemaritiman pada masyarakat khususnya generasi muda sebagai bagian dari masyarakat maritim

Dari beberapa solusi yang ditemukan artikel ini akan membahas tentang solusi yang keempat, yaitu penumbuhan kesadaran pada masyarakat khusunya generasi muda sebagai bagian dari masyarakat maritim. Generasi muda yang menjadi objek dalam penerapan kesadaran kemaritiman yang dinilai sangat tepat adalah para siswa sekolah dasar dan menengah. Pemilihan objek ini berdasarkan pada beberapa alasan, yaitu:

  1. Siswa di tingkat sekolah dasar dan menengah masih mudah menerima ilmu dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.
  2. Peserta didik ditingkatan ini merupakan cikal bakal pembangunan masa depan bangsa yang harus mendapat bekal tentang negaranya sendiri, khususnya kemaritiman.
  3. Belum adanya mata pelajaran tentang kemaritiman yang di ajarkan di sekolah dasar dan menengah.

Pendidikan kemaritiman merupakan gabungan dari kata maritim dan pendidikan. Menurut Ki HajarDewantara (BapakPendidikanNasional Indonesia, 1889 – 1959) menjelaskantentangpengertianpendidikan  yaitu: “Pendidikanumumnyaberartidayaupayauntukmemajukanbudipekerti ( karakter, kekuatanbathin), pikiran (intellect) danjasmanianak-anakselarasdenganalamdanmasyarakatnya” (Tirtarahardja, 2005).

Sedang menurut kamus besar bahasa Indonesia pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dan usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara, perbuatan mendidik. Jadi pendidikan kemaritiman memiliki artian proses pengubahan sikap, tata laku, pikiran, karakter anak atau peserta didik yang mencangkup tentang wilayah laut dengan ruang lingkup pelayaran dan perdagangan yang selaras dengan masyarakan dan alam memalalui porses pelatihan atau pengajaran.

Penerapan pendidikan kemaritiman di sekolah dasar dan menengah dapat dilakukan melalui beberapa cara,

  1. Menjadikan pendidikan kemaritiman sebagai pelajaran muatan lokal wajib di sekolah dasar dan menengah di Indonesia umumnya dan Kepulauan Riau khususnya.

Cara pertama ini didukung oleh Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia no 79 tahun 2014 tentang muatan lokal kurikulum 2013 pasal 1, yang menjelaskan bahwa muatan lokal adalah bahan kajian atau mata pelajaran pada satuan pendidikan yang berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal.Satuan pendidikannya adalah Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), dan Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK) (Azizah,2014).

  1. Menerapkan pendidikan kemaritiman melalui kegiatan wisata bahari yang dilakukan secara berkala.

Ada beberapa lokasi yang dapat di jadikan tujuan dalam penerapan pendidikan kemaritiman di nusantara, sepeti “objek wisata bahari Lamongan di Jawa timur”. Objek wisata ini memiliki fasilitas dan keunikan diantaranya adalah istana bawah lautnya, gua insektarium, space shuttle, dan anjungan walisongo (Kami,2009).

  1. Mencipkatan kegiatan-kegiatan sekolah yang bertajuk cinta kemaritiman di lingkungan sekolah.

Ada banyak kegiatan sekolah yang bertajuk bahari, diantaranya mengadakan pemeran bertema kemaritiman, mengadakan lomba penulisan artikel dan karya ilmiah tentang kemeritiman, mengadakan lomba fhotografi tentang kemaritiman dan potensinya dan masih banyak lagi.

  1. Menerapkan pendidikan kemaritiman di sekolah dasar dan menengah dengan mempropagandakan visi dan misi kemaritiman nasional.

Penerapan pendidikan kemaritiman di lingkungan sekolah seperti langkah-langkah diatas merupakan langkah kreatif dan inovatif. Selain mudah dan menyenangkan langkah tersebut juga tetap mengadepankan sisi edukasinya. Oleh karena itu artikel ini menyajikan beberapa cara yang dirasa disukai oleh siswa, sehingga tujuan utama untuk menerapkan kemaritiman di tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah tetap dapat tercapai. Mari, sudah saat nya kita menggalakkan pendidikan kemaritiman sejak sedini mungkin. Karena kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan seklarang kapan lagi. Majulah maritim Indonesia!!!

BAB III

KESIMPULAN

Kemaritiman merupakan identitas bangsa kita. Kemaritian merupakan ciri khas yang dimiliki oleh negara ini. Memanfaatkan dan mengelolanya merupakan kewajiban kita sebagai penerus bangsa ini. Kemaritiman dengan segala keluasan dan potensinya memiliki banyak sekali permasalahan yang membutuhkan solusi. Setiap permasalahan yang timbul menjadi bukti bahwa ada yaang salah dalam pengelolaan kemaritiman negara kita. Untuk itulah beberapa solusi yang di jabarkan berusaha menjadi jawaban atas permasalahan tersebut.

Solusi yang disampaikan diantaranya adalah: peningkatan keamanan di wilayah perbatasan antar negara dan pulau-pulau yang tak berpenghuni, perbaikan sistem pengaturan hukum-hukum laut dan kegiatan di laut itu sendiri, perbaikan program dan sistem instansi terkait yang berhubungan dengan permasalahan kemaritiman, serta penumbuhan kesadaran kemaritiman pada masyarakat khususnya generasi mudasebagai bagian dari masyarakat maritim.

Penumbuhan kesadaran kemaritiman pada masyarakat khususnya generasi muda sebagai bagian dari masyarakat maritim memiliki tujuan untuk mengenalkan kemaritiman sejak sedini mungkin. Merubah pola pandang masyarakat bahwa kemritiman bukan hanya tentang laut dan ikan memalainkan memiliki rung lingup yang lebih luas dan besar. Menerapkannya dalam pendidikan sekolah dasar dan menengah dinilai sebagai upaya paling efesien dalam menjawab semua permasalahan kemaritiman yang ada.

Solusi dan jalan keluar yang dikemukakan tidak akan dapat menyelesaikan permasalahan yang terjadi jika tidak direalisasikan dalam kehidupan. Untuk dapat mewujudkannya dibutuhkan campur tangan dan kebijakan dari instansi dan badan pemerintahan yang terkait. Karena apapun yang di ajukan tidak akan dapat membawa dampak yang berarti jika hanya dibiarkan berbentuk tulisan saja.

DAFTAR PUSTAKA

 

Natuna, Daeng Ayub, dkk. 2009, Pendidikan dan Pembangunan Berbasis

Maritim, edisi pertama, UMRAH Press, Tanjungpinang.

Susilowati, Dewi, 2012, Modul Muatan Lokal: Ilmu Kelautan, cetakan 1,

CERGAS Offset (Unit Produksi SMA N 1 Tanjungpinang),

Tanjungpinang.

Tistarahardja, Umar, 2005, Pengantar Pendidikan, edisi revisi, cetakan kedua,

Rineka Cipta, Jakarta.

Kusumoprojo, Wahyono Suroto,2009, Indonesia Negara Maritim, cetakan

pertama, Mizan Publika, Jakarta.

Mifta Hudaya, published 06 September 2013, url:http://kata-mutiara-4.blogspot.com/2013/09/kumpulan-kata-kata-bijak-ir-soekarno.html dikutip 16 november 2014.

Hermandhes, published 06 Oktober 2011, url:http://www.jpnn.com/read/2011/09/30/104356/10-Kapal-Vietnam-Curi-Ikan-di-Natuna- dikutip 16 november 2014.

Rhsukarsa, published 25 juni 2009, url:http://beritahankam.blogspot.com/2009/06/enam-kapal-perang-amerika-masuk.htmldikutip 16 november 2014.

Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedi bebas, url:http://id.wikipedia.org/wiki/Sensus_Penduduk_Indonesia_2010dikutip 16 november 2014.

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESRA, jl. Medan Merdeka Barat no 03, Jakarta Pusat , url:http://data.kemenkopmk.go.id/index.php?q=content/jumlah-sekolah-di-indonesiadikutip 16 november 2014.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014 NOMOR 1172, oleh Kepala Biro Hukum dan Organisasi,Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,Ani Nurdiani Azizah, NIP 195812011986032001 (Salinan sesuai dengan aslinya), publishing : 20 Agustus 2014. url:(http://fosgambir.blogspot.com/2014/10/peraturan-baru-tentang-muatan-lokal.html) dikutip 17 november 2014.

Wisata kami, publishing : 2009, url:(http://wisata-kami.blogspot.com/2009/01/wisata-bahari-lamongan.html)