Berita

Ratusan Mahasiswa FKIP ambil bagian dalam Flashmob “1000 PENARI ZAPIN UMRAH”

pciture

FKIP – Jika pemuda-pemudi di zaman dahulu membuat gerakan membangkitkan persatuan bangsa, maka  di Hari Sumpah Pemuda, Jumát (28/10/2016)  Para muda—mudi UMRAH menunjukkan aksi yang terinspirasi dari ruh persatuan itu.

“1000 Penari Zapin UMRAH“  bersatu dalam  Gerakan menari  Zapin massal yang bertajuk Zapin Tanjungpinang kita yang dikonsep dalam sebuah Flashmob. Gerakan ini bertujuan meramaikan Festival Bahari Kepri (FBK) 2016 sekaligus menggelorakan hari sumpah pemuda.

Sebuah gerakan sederhana yang sebenarnya berdampak besar dalam pelestarian kebudayaan melayu yang mulai dilupakan para pemuda. 1000 Penari Zapin Umrah yang merupakan gabungan dari seluruh mahasiswa Umrah ini menampilkan gerakan tari zapin melayu  bertajuk Tanjungpinang Kita di panggung utama Festival Bahari Kepri di Gedung Daerah Tanjungpinang, Petang Jumát.

Antusisme mahasiswa FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan) dalam menjayakan “1000 penari zapin umrah” ini patut diacungi jempol, karena dari total 1000 penari  yang berasal dari seluruh fakultas di UMRAH, FKIP yg memberikan kontribusi terbesar dengan mengirimkan jumlah penari terbanyak jika dibandingkan dengan fakultas lain. Ratusan mahasiswa FKIP dalam waktu singkat disiapkan menjadi para penari zapin yang siap meramaikan Kepri Carnival pada Festival Bahari Kepri 2016.

Persiapan dimulai sejak tanggal 18 Oktober 2016 dengan melakukan penyebaran informasi,pendaftaran,hingga tahap latihan bersama yang telah dilakukan sebanyak enam hingga tujuh kali sebelum pernampilan.

Eggy,salah satu penari yang juga membantu panitia dalam mengkoordinir para mahasiswa penari dari Prodi pendidikan biologi mengaku bahwa antusisme mahasiswa sangat besar sekali namun persiapan yang dilakukan dapat dikatakan kurang matang.

Kurangnya koordinasi antar pembimbing mengakibatkan miskomunikasi mengenai beberapa gerakan tari yang diputuskan untuk dihapuskan. Selain itu lokasi pementasan juga kurang terkoordinir sehingga banyak penari yang mendapatkan ruang gerak kecil sehingga tidak leluasa dalam mengoptimalkan gerakannya. Namun walau begitu semua tampak semangat mengikuti acara dan berusaha menampilkan yang terbaik di depan seluruh pengunjung acara Kepri Carnival sempena Festival Bahari Kepri.

Sorak-sorai penari dan pengunjung saat pementasan juga membuktikan bahwa kegiatan ini sangat menyenangkan tidak hanya bagi penontonnya namun juga bagi para penari itu sendiri. Tak heran hingga beberapa kali minta diulang dari awal.

Gerakan“ 1000 Penari Zapin Umrah”  diharapkan dapat memberikan ingatan bagi warga masyarakat Kepri untuk mencintai  keindahan tari zapin melayu. Ketika Zapin lestari,   pengunjung mancanegara akan mendpaatkan suguhan yang menarik sehingga memberika ingatan yang khas tentang Zapin Melayu. (Mery Maharani / Mahasiswa FKIP )